Pages

Subscribe:

Sabtu, 24 Desember 2016

Simpul, Ikatan dan fungsinya

Macam – macam Simpul dan fungsinya
  1. Simpul Ujung Tali
    simpul ini digunakan untuk mengikat ujung tali agar tidak terlepas
  1. Simpul Mati
    simpul ini digunakan untuk menyambungkan dua utas tali yang sama besar dan sama kering
  2. Simpul Anyam
    simpul ini digunakan untuk menyambung dua buah utas tali yang sama besar dan dalam keadaana tidak basah
  3. Simpul Anyam Berganda
    simpul ini tidak jauh beda dengan simpul anyam, hanya saja simpul ini untuk menyambung dua utas tali yang tidak sama besar dan dalam keadaan basah
  4. Simpul Erat
    simpul ini digunakan untuk memendekan tali tanpa harus memotong tali
  5. Simpul Kembar
    simpul ini digunakan untuk menyambung dua utas tali yang sama besar dan licin
  6. Simpul Kursi
    simpul ini digunakan untuk menurunkan benda atau orang pingsan.
  7. Simpul Penarik
    simpul ini digunakan untuk menarik benda yang cukup besar
  8. Simpul Laso
    simpul ini digunakan untuk menjerat binatang
Macam macam ikatan dan fungsinya
  1. Ikatan Pangkal
    Ikatan ini digunakan untuk mengikat tali pada tiang atau tongkat. tetapi ikatanini juga dapat digunakan sebagai atau untuk memulai suat ikatan.
  2. Ikatan Tiang
    Ikatan ini digunakan untuk mengikat suatu benda namun ikatan ini masih dapat berputar dan bergerak leluasa. Misalnya seperti atau saat mengikat leher binatangsupaya tidak tercekik.
  3. Ikatan Jangkar
    Ikatan ini digunakan untuk mengikat suatu benda yang berbentuk ring.
  4. Ikatan Tambat
    Ikatan ini digunakan untuk menambatkan tali pada sesuatu tiang/kayu dengan erat, akan tetapi mudah untuk melepaskannya kembali. Ikatan tambat ini juga dipergunakan untuk menyeret balik dan bahkan ada juga dipergunakan untuk memulai suatu ikatan
  5. Ikatan Tarik
Ikatan ini digunakan untuk menambatkan tali pengikat binatang pada suatu tiang, kemudian mudah untuk membukanya kembali. Dapat juga untuk turun ke jurang atau pohon
  1. Ikatan Turki
    Ikatan ini digunanya untuk mengikat sapu lidi setangan leher.
  1. Ikatan Palang
Ikatan Palang adalah ikatan yang berguna untuk menggabungkan 2 tongkat yang posisinya saling tegak lurus (membentuk sudut mendekati 90derajat) . Ikatan palang berguna juga untuk mengencangkan kedua tongkat vertikal dan horizontal sehingga kedua tongkat tersebut menjadi rapat dan sulit dilepaskan.
Langkah pertama yang kita lakukan adalah membuat simpul pangkal di salah satu tongkat. Kedua yaitu mulai mengikat tali pada 2 tongkat dengan pola seperti simpul jangkar, namun diarahkan pada 2 tongkat yang saling menimpa. Posisikan tongkat secara tegak lurus satu sama lain dan selama proses mengikatkan tali, tangan kiri selain memegang tongkat juga harus memegang tali dengan cara menekannya pada tongkat agar selalu kencang. Lakukan pengikatan idealnya 4 ikatan tiap 1 tongkat. Selanjutnya buatlah pengikatan pada tali yang terletak diantara tongkat sebanyak 3 kali, gunanya yaitu untuk mencekik ikatan yang sudah dibuat. Kemudian buat simpul pangkal untuk tahap akhirnya, bisa juga ditambahkan simpul setengah mati.
  1. Ikatan Canggah
Ikatan Canggah adalah ikatan yang berguna untuk menyambung 2 tongkat yang posisinya saling berpelurus. Penggunaan ikatan canggah antara lain adalah seperti untuk membuat tiang bendera dengan sambungan tongkat. Ada banyak variasi mengenai pembuatan ikatan canggah. Ikatan canggah dapat dilakukan menggunakan tali 5 meter atau 10 meter. Namun untuk efisiensi waktu tali dengan panjang 5 meter sudah cukup. Pertama kali, tali kita bagi menjadi 2 bagian. Kemudian susun tongkat saling berpelurus dengan overlap kedua tongkat sepanjang 30cm. Lalu posisikan tongkat dilantai, kemudian gunakan setiap bagian tali untuk menyusuk tali masing-masing sisi tongkat yang saling overlap. Fungsi ikatan tersebut menyambung tongkat dengan tali secara vertikal ( sejajar ) ikatan canggah biasa dikenal dengan nama sambung tongkat
Terdapat beberapa versi ikatan canggah, namun yang lebih sering digunakan adalah seperti langkah-langkah berikut:
  1. Buatlah sosok di antara dua buah tongkat yang disambung.
  2. Utas tali yang panjang dililitkan mengitari kedua tongkat. Lilit hingga bagian akhir persambungan.
  3. Masukkan utas tali ke dalam sosok yang dibuat pada langkah pertama tadi
  4. Tarik ujung tali sehingga sosok masuk ke dalam lilitan
  5. Utas tali yang bawah simpul dengan simpul pangkal
  1. Ikatan silang
Ikatan palang adalah ikatan yang juga berguna untuk menggabungkan 2 buah tongkat namun dengan posisi tongkat tidak membentuk sudut 90derajat. Langkah pertama adalah buat 1 simpul tambat pada kedua tongkat.
Kemudian mulai ikat tali pada tiap 2 sudut tongkat yang saling bertolak belakang. Pengikatannya yaitu dengan cara melintang sebanyak 4 ikatan. Ulangi pada sisi satunya. Jika sudah, buat pengikatan tali untuk mencekik ikatan yang sudah dibuat. Untuk kekuatan ikatan, gunakan tips diatas(ikatan palang). Langkah akhir adalah membuat simpul pangkal dan setengah mati
  1. Ikatan Kaki tiga
Ikatan kaki tiga atau lebih adalah ikatan yang berguna untuk menggabungkan 3 tongkat atau lebih dengan posisi saling sejajar atau sebagian saling berpelurus. Ikatan kaki tiga digunakan untuk menggabungkan tiga buah kayu atau tongkat dengan posisi saling lurus atau untuk membentuk kaki tiga.
Langkah-langkahnya adalah susun tongkat yang saling berpelurus atau saling sejarar. Kemudian lakukan simpul pangkal pada salah satu tongkat. Langkah selanjutnya adalah mulai mengikat tali pada tongkat sesuai dengan pola anyaman. Lakukan 4 kali agar lebih kuat dan rapi. Setelah itu lakukan pengikatan untuk mencekik ikatan yang sudah dibuat. Langkah terakhir adalah buat simpul. Selain dengan cara itu, ada cara lainnya juga.
Untuk membuat ikatan kaki tiga ikuti langkah-langkah berikut:
  1. Susun tongkat secara sejajar.
  2. Buatlah simpul pangkal di salah satu tongkat terluar.
  3. Belitkan tali membentuk anyaman pada ketiga tongkat.
  4. Belitkan tali secara menyilang mengikat anyaman antara tongkat pertama dan kedua.
  5. Lakukan hal serupa antara tongkat kedua dan ketiga.
  6. Buatlah simpul anyam di tongkat terluar (yang berbeda tongkat dengan simpul anyam pertama)

7 Sinyal SOS yang Harus Kamu Ketahui Ketika Kamu Tersesat


Satu hal yang harus kita perhatikan saat berada dalam kondisi darurat adalah kita harus dapat berkomunikasi dengan regu atau tim penyelamat. Sebagai survivor kita harus memastikan bahwa setiap pesan yang kita kirimkan tidak akan mencelakakan diri di kemudian hari, dan penerima pesan dapat mengerti pesan yang disampaikan.
Dalam mengaplikasikan sinyal darurat, kita harus mencari lokasi datar dan luas pada area yang mudah dilihat orang lain. Gunakan sinyal jelas yang mudah dibuat. Apapun tehnik dan peralatan sinyal yang dilakukan, pastikan kita dapat menerapkannya. Dalam artian kita mengerti betul setiap kode yang digunakan. Sebagai contoh, jika kita menggunakan kode morse, maka kita wajib mengerti setiap arti dari kode-kode tersebut. Melakukan latihan dan mempelajari teknik.
sumber : www.hipwee.com
SOS merupakan kode internasional yang menandakan keadaan darurat dalam sandi morse. Kode atau Sinyal SOS kita dapat menggunakan cahaya senter, peluit atau bendera untuk menyampaikan sinyal darurat. Tiupan peluit atau cahaya senter tiga kali panjang, tiga kali pendek, tiga kali panjang yang di ulang setiap satu menit merupakan kode sinyal SOS. Jika menggunakan bendera, pegang bendera pada sisi kiri untuk tanda garis dan pada sisi kanan untuk tanda titik. Selain itu, ada cara utama untuk dapat berkomunikasi dengan menggunakan sinyal SOS dimana kita dalam keadaan darurat. Berikut jenis- jenis sinyal SOS yang bisa kita gunakan.

1. Api

Dalam keadaan gelap, api merupakan salah satu solusi efektif untuk membuat sinyal. Membuat api besar pada permukaan tanah berbentuk segitiga atau garis lurus sepanjang 25 meter dapat membantu orang lain mengetahui keadaan kita. Buatlah api jika waktu dan situasi memungkinkan dan jaga sampai kita membutuhkannya. Dan jangan membuat api jika tidak ada orang, atau tim penyelamat yang melihat, karena akan percuma. Pastikan api mudah dilihat, contohnya jika dalam hutan, api tidak tertutup pepohonan.
Dalam keadaan survival sendirian, menjaga tiga buah api sekaligus merupakan hal yang sulit, maka api berbentuk garis lurus merupakan pilihan terbaik. Membakar pohon merupakan cara lain untuk memancing perhatian. Kita dapat meletakkan kayu-kayu kering pada cabang bagian bawah dan menyulutnya. Kita dapat menambahkan dedaunan hijau agar asap yang terbentuk semakin banyak sebelum pohon terbakar habis. Pastikan kita memilih pohon yang terisolasi, sehingga kita tidak memicu kebakaran hutan yang justru membahayakan diri sendiri.

2. Asap

Di siang hari, membuat dan menggunakan asap untuk memancing perhatian dapat dilakukan. Cobalah membuat asap yang kontras, contohnya : jika permukaan tanah gelap maka buatlah asap dengan warna terang/putih, dan jika permukaan tanah terang buat asap dengan warna gelap/hitam. Jika kita menambahkan dedaunan hijau, lumut atau sedikit air pada api, maka akan terbentuk asap yang berwarna putih. Namun jika menambahkan karet atau kain yang dibasahi oli, maka akan kita akan mendapatkan asap yang berwarna hitam.
Harap di ingat, sinyal asap hanya efektif pada cuaca cerah dan tenang. Angin kencang dan hujan dapat membuyarkan asap, sehingga kecil kemungkinan untuk dapat dilihat.

3. Cahaya

Cahaya berwarna merah merupakan kode internasional untuk keadaan darurat, oleh karena itu, gunakanlah kode cahaya merah kapanpun disaat waktu memungkinkan. Warna lain dapat digunakan untuk membantu tim pencari mengetahui lokasi kita. Kita dapat menggunakan senter, pen flare, star cluster dan sebagainya.

4. Cermin

Pada siang hari, cermin merupakan peralatan terbaik untuk membuat sinyal. Jika kita tidak memiliki cermin, kita dapat menggunakan benda mengkilap yang dapat memantulkan sinar matahari. Arahkan kilatan cahaya pada pesawat, helikopter, kapal, perahu atau posisi tim pencari sehingga tim pencari mengetahui lokasi kita.
Kabut dan bayangan dapat membuat pilot kesulitan mengetahui lokasi kita. Maka jika memungkinkan carilah lokasi yang lebih tinggi dari area sekitarnya. Jika kita tidak dapat melihat dan menentukan posisi pesawat atau kapal, arahkan kilatan cahaya pada arah suara pesawat.

5. Pakaian

Menyusun pakaian pada permukaan tanah atau di atas pohon merupakan cara lain untuk membuat sinyal. Gunakan bahan yan memiliki warna cukup kontras dari lingkungan sekitar. Susun pakaian menjadi bentuk geometri yang besar agar mudah dilihat dari jauh. Kita dapat menggunakan ponco, parasut, tenda atau material lain untuk membuat sinyal.

6. Material Alami

Jika kita tidak memiliki material lain, kita dapat mengunakan material alam untuk membuat simbol. Kita dapat membuat gundukan tanah yang dapat menimbulkan bayangan, semak-semak, dedaunan, atau batu. Buatlah pola kontras pada area sinyal. Contohnya, pada area semak-semak kita dapat memotong atau menidurkan semak membentuk pola geometri sinyal.

7. Suara Peluit

Penggunaan peluit merupakan cara terbaik untuk membuat sinyal dalam jarak yang cukup dekat. Suara peluit dapat didengar hingga radius 1,6 kilometer. Dengan peluit, kita dapat mengirimkan sinyal dan pesan menggunakan kode morse.

Cara Membuat Simpul Dan Tali


Untuk mendirikan tenda diperlukan pengetahuan mengenai simpul atau ikatan yang digunakan. Yang perlu diperhatikan adalah gunakan simpul atau ikatan pada tenda yang mudah mengikat dan melepaskannya. Simpul atau ikatan pada tenda dapat terdiri dari dua hingga empat macam simpul, tergantung dari situasi dan kondisi cuaca pada saat berkemah. Berikut adalah cara membuat simpul dan tali yang perlu kamu ketahui L

Simpul & Ikatan Tali pada Tenda

  1. Simpul atau Ikatan Pangkal (Clove Hitch)

sumber : https://pramukaria.blogspot.co.id/2013/05/membuat-simpul-pangkal-clove-hitch.html
sumber : https://pramukaria.blogspot.co.id/2013/05/membuat-simpul-pangkal-clove-hitch.html
Simpul ini berguna untuk menautkan pada balok serta untuk memulai dan mengakhiri beberapa ikatan semisal ikatan palang, ikatan silang, dan ikatan canggah. Mengingat fungsinya simpul pangkal di atas layaklah jika dikatakan sebagai simpul wajib. Sebagian pihak memilih menyebut simpul pangkal sebagai ikatan pangkal. Hal ini didasari pemahaman arti ‘ikatan’ sebagai persambungan antara tali dengan benda lain semisal kayu dan tongkat. Dengan dasar pengertian tersebut simpul palang, simpul jangkar, dan simpul tambat akan dinamai sebagai ikatan lantaran tertaut dengan benda lain. Padahal seharusnya ikatan dimaknai sebagai ‘rangkaian tali dengan susunan tertentu yang digunakan untuk menautkan (menyatukan) dua atau lebih benda lain’. Jika menggunakan pengertian yang terakhir ini, simpul pangkal bukanlah ikatan karena tidak menyatukan dua atau lebih benda lain.
Cara Membuat Simpul Pangkal (Clove Hitch)
  • Lingkarkan tali pada tongkat atau kayu (dari arah bawah) sehingga membentuk ‘sosok’ dengan tongkat ada di tengahnya.
  • Lingkarkan sekali lagi di sebelah kiri ‘sosok’ yang pertama.
  • Ujung sosok dimasukkan sebagaimana arah tanda panah pada gambar di bawah
  • Rapatkan kedua sosok dan tarik ujung tali hingga kencang.
  • Selesai
  1. Simpul atau lkatan Tiang (Bowline Knot)

sumber : https://pramukaria.blogspot.co.id/2013/06/membuat-simpul-tiang-bowline-knot.html
sumber : https://pramukaria.blogspot.co.id/2013/06/membuat-simpul-tiang-bowline-knot.html
Simpul tiang sebenarnya sama dengan simpul anyam, perbedaannya hanya pada posisi dan manfaatnya atau kegunaannya. Jika simpul anyam dibuat dengan dua dua ujung dari dua utas tali (antara ujung dengan ujung tali) berbeda dengan simpul tiang yang dibuat dengan satu utas tali dimana simpul dibuat antara ujung tali dengan badan tali. Namun jika diperhatikan bentuk tautan talinya sama.  Manfaat dari simpul tiang adalah untuk membuat sebuah sosok (mata tali) yang kedudukannya tetap (tidak bergeser) atau untuk mengikat sesuatu yang membutuhkan keleluasaan bergerak semisal leher binatang. Dengan simpul tiang, sosok yang terbuat akan tetap dan tidak bergeser (menciut atau melonggar) sehingga leher binatang tidak terjerat.
Cara Membuat Simpul Tiang
sumber : https://pramukaria.blogspot.co.id/2013/06/membuat-simpul-tiang-bowline-knot.html
sumber : https://pramukaria.blogspot.co.id/2013/06/membuat-simpul-tiang-bowline-knot.html
Untuk membuat simpul tiang caranya tidak sulit. Perhatikan terlebih dahulu gambar berikut:
  • Pertama buatlah sosok di bagian tengah tali.
  • Ujung tali dimasukkan ke dalam sosok dari arah bawah, kemudian ke atas tali di sisi lain sosok, dan terakhir lewatkan ke belakang (bawah) utas tali yang ada di sebelah atas sosok.
  • Lingkarkan tali pada utas tali tersebut, kemudian masukkan ujung tali ke dalam sosok.
  • Tarik kedua badan tali beserta ujung tali sehingga simpul menjadi erat.
  1. Simpul atau Ikatan Nelayan

Simpul Nelayan, Simpul Kembar, Simpul Inggris, atau Fisherman’s Knot. Banyak nama yang disandang oleh simpul ini. Selain itu simpul nelayan juga kerap disebut juga sebagai simpul portugis, angler’s knot, English knot, halibut knot, waterman’s knot, serta portuguese knot. Namun diantara abanyak nama tersebut tampaknya yang lebih familiar di Indonesia untuk menyebut nama simpul ini adalah simpul kembar atau simpul nelayan.
sumber : https://pramukaria.blogspot.co.id/2013/08/simpul-nelayan-kembar-inggris.html
sumber : https://pramukaria.blogspot.co.id/2013/08/simpul-nelayan-kembar-inggris.html
Nama simpul kembar merujuk kepada bentuk simpul ini yang sebenarnya merupakan gabungan dari dua buah simpul hidup. Sedangkan penyebutan sebagai simpul nelayan (fisherman’s knot) selain lantaran kerap digunakan sebagai penyambung nilon (tali) pancingan juga sering digunakan untung menyambung dua utas tali yang dalam kondisi basah.
Cara membuat simpul ini adalah sebagai berikut:
  • Sejajarkan dua buah utas tali
  • Buatlah simpul hidup pada utas tali pertama dengan badan tali kedua berada di tengah sosoknya.
  • Buatlah simpul hidup pada utas tali kedua dengan badan tali pertama berada di tengah sosoknya.
  • Tarik kedua utas tali sehingga kedua simpul hidup menjadi erat dan rapat.
  1. Simpul atau Ikatan Jangkar (Cow Hitch)

sumber : https://pramukaria.blogspot.co.id/2013/06/membuat-simpul-jangkar-cow-hitch.html
sumber : https://pramukaria.blogspot.co.id/2013/06/membuat-simpul-jangkar-cow-hitch.html
Simpul jangkar (cow hitch) kerap digunakan untuk menautkan tali pada benda lain secara cepat, mengikat jangkar, hingga membuat usungan darurat atau dragbar bersama dengan simpul pangkal dan ikatan palang. Digunakan untuk mengikat lobang di pinggir tenda agar kencang atau tegang. Berikut adalah langkah-langkah yang bisa kamu gunakan :
sumber : https://pramukaria.blogspot.co.id/2013/06/membuat-simpul-jangkar-cow-hitch.html
sumber : https://pramukaria.blogspot.co.id/2013/06/membuat-simpul-jangkar-cow-hitch.html
  • Lingkarkan ujung tali pada benda yang hendak ditali dari sebelah bawah benda(gambar 1)
  • Lintaskan ujung tali di belakang badan tali (gambar 2)
  • Lingkarkan ujung tali sekali lagi pada benda yang hendak ditali dari sebelah atas benda (gambar 3)
  • Selipkan ujung tali sehingga sama dan sejajar dengan badan tali (gambar 4)
  • Tarik kedua ujung tali sehingga simpul mengencang.
Lingkungan Tenda (Selokan Sekeliling Tenda)
  • Galilah selokan disekeliling tenda jika berkemah pada musim penghujan.
  • Tanah galian ditumpuk di dalam, sehingga tidak perru menggali terlalu dalam.
  • Jika perlu taburkan garam pada sekeliling selokan untuk mencegah ular masuk tenda.













16 MACAM SIMPUL DAN KEGUNAANNYA


Dalam tali temali kita sering mencampuradukan antara tali, simpul dan ikatan. Hal ini sebenarnya berbeda sama sekali. Tali adalah bendanya, Simpul adalah hubungan antara tali dengan tali sementara Ikatan adalah hubungan anatara tali dengan benda lainnya, misal kayu, balok, bambu dsb-nya.
Berikut beberapa simpul yang banyak digunakan oleh seorang Pramuka.
1. Simpul ujung tali gunanya agar tali pintalan pada ujung tali tidak mudah lepas, dapat juga digunakan untuk menyambung dua buah bambu.

simpul ujung tali
2. Simpul mati gunanya untuk menyambung 2 utas tali yang sama besar dan tidak licin, selain itu dapat juga digunakan untuk mengakhiri suatu ikatan agar ikatan tidak kendur.
simpul mati
3. Simpul hidup gunanya untuk mengikat tiang dan mudah di lepaskan kembali.

hidup
4. Simpul anyam tunggal gunanya untuk menyambung 2 utas tali yang tidak sama besar dan kering
anyam tunggal
5. Simpul anyam ganda gunanya untuk menyambung 2 utas tali yang tidak sama besar dan basah

anyam ganda
6. Simpul erat gunanya untuk memendekkan tali tanpa pemotongan

erat
7. Simpul kembar gunanya untuk menyambung 2 utas tali yang sama besar dan licin/basah

kembar
8. Simpul kursi Gunanya untuk mengangkat atau menurunkan benda atau orang pingsan

kursi
9. Simpul penarik untuk menarik benda yang cukup besar

penarik
10. Simpul laso gunanya untuk mencerat.
laso
11. Simpul pangkal adalah simpul yang paling penting dalam mengikat maupun jika kita ingin membuat sebuah profil bangunan . Kegunaan simpul pangkal ialah untuk memulai dan mengakhiri sebuah ikatan.
pangkal
12. Simpul tiang adalah simpul yang memiliki sifat yang tetap dan tidak akan kendur walau ditarik,oleh karena itu simpul tiang sering digunakan untuk mengikat leher hewan sehingga dapat bergerak leluasa dan tidak tercekik.
tiang
13. Simpul jangkar gunanya untuk mengikat jangkar atau benda lainnya yang berbentuk ring, akan tetapi mudah untuk melepaskannya kembali. Juga dapat digunakan untuk membuat tandu darurat.
jangkar
14. Simpul tambat digunakan untuk menyeret balok dan bahkan ada juga dipergunakan untuk memulai suatu ikatan terutama saat membuat ikatan silang/palang.



15. Simpul tarik biasanya diguna untuk menambatkan tali pengikat binatang pada kemudian mudah untukmembukanya kembali. Dapat juga untuk turun ke jurang atau pohon, dsb.
tarik













16. Simpul Tangan



17 Simpul /anyaman rantai
      Kegunaan : Gunanya untuk memendekkan tali sekaligus memperkuat tali.






18 Simpul delapan ganda  Double Figure Eight (Bunny Ears)









19. Simpul pita water knot


20. Simpul belay (Italian hitch)






21. Simpul delapan
      Kegunaan : Untuk membuat penitian tali /tali untuk merayap.








Tali Temali

http://www.ensiklopediapramuka.com/2012/10/tali-temali-simpul-erat-simpul-kembar.html
http://semangatpramukasejati.blogspot.co.id/2012/09/pionering.html